"Pupusing Sarpakenaka" Sendratari Ramayana Sanggar Catur Budaya Kalurahan Caturharjo Meriah

Kalurahan Caturharjo - Selasa Pahing (07/11/2023) Bertempat di Panggung Seni Budaya Alun-alun Caturharjo Pandak, Sanggar Catur Budaya laksanakan gelar Sendratari Ramaya dengan lakon Pupusing Sarpakenaka pada Sabtu Wage (04/11).

Pemerintah Kalurahan Caturharjo, sebagai salah satu rintisan desa budaya selalu berupaya untuk berperan aktif dalam melestarikan adat dan tradisi budaya dengan langkah nyata, salah satunya adalah fasilitasi pentas sendratari Sanggar Catur Budaya.

Selain dihadiri oleh Lurah Caturharjo H. Wasdiyanto, S.Si beserta jajaran Pamong Kalurahan, pentas sendratari ini juga dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Kapanewon Pandak, Koramil Pandak, Polsek Pandak dan Puskesmas Pandak II. Selain itu turut hadir Anggota DPRD Propinsi DIY Ir. Atmaji dan juga perwakilan Dinas Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dengan antusias, penasaran yang tinggi warga masyarakat Caturharjo membanjiri alun-alun Kalurahan Caturharjo untuk menyaksikan pageralan pentas ini. Hal ini juga menjadi penunjang pergerakan UMKM di area Alun-alun Kalurahan Caturharjo.

Sendratari Ramayana Pupusing Sarpakenaka (04/11)

Lakon Sarpakenaka memang sangat jarang ditampilkan dalam pentas Sendratari Ramayana, karena umumnya yang dipentaskan adalah Anoman Obong, Dewi Sinta, Dasamuka dll. Namun kali ini Catur Budaya menampilkan lakon Pupusing Sarpakenaka.

Cuplikan Cerita Pupusing Sarpakenaka

"Rahwana semakin murka kala kawanan Jaya Anggada berhasil mengelabuhinya. Dewi Sarpakenaka, adik perempuan Rahwana, yang ingin menuntut balas dan ingin membunuh Raden Lesmana, atas restu dari Rahwana, Sarpakenaka dinobatkan sebagai kesatria perang di kerajaannya untuk meju ke medan perang.

Anoman sebagai utusan Rama, bersama rombongan kera berangkat ke Alengka. Mereka dihadapkan pada Senopati Alengka, hingga terjadilah pertarungan sengit antara Anoman dan Sarpakenaka.

Mengetahui musuhnya sangat sakti, Anoman menghadapi lawan dengan penuh kewaspadaan, saat anoman hampir kalah, ia berhasil terbang dan menghindar. Atas kejadian itu, Anoman melaporkan kepada Raden Lesmana untuk membantu. Sehingga saat terlenanya Sarpakenaka terhadap Gantengnya Raden Lesmana, Anggada mencabut Kuku Sarpakenaka yang menjadi kelemahannya. Dengan lemahnya Sarpakenaka, maka Raden Lesmana berhasil membunuhnya. Dengan Gugurnya Sarpakenaka makan diambilah judul "Pupusing Sarpakenaka"."

Mari kita dukung pelestarian budaya di Caturharjo bersama-sama. (Koyan)

"Pupusing Sarpakenaka" Sendratari Ramayana Sanggar Catur Budaya Kalurahan Caturharjo Meriah

0 Response to ""Pupusing Sarpakenaka" Sendratari Ramayana Sanggar Catur Budaya Kalurahan Caturharjo Meriah"

Posting Komentar